Politik-Ekonomi-Sosial-Budaya-Pendidikan-Wisata-Kriminal (POLRES BULUKUMBA KERJASAMA BULOG,GELAR STABILISASI PANGAN DI PASAR) - ( Hindari Pungli, Disdukcapil bulukumba sosialisasi kependudukan di Warkop)

Upaya Stabilisasi Pangan

POLRES BULUKUMBA KERJASAMA BULOG,GELAR STABILISASI PANGAN DI PASAR SENTRAL

Pungli Bulukumba

Hindari Pungli, Disdukcapil bulukumba sosialisasi kependudukan di Warkop

GEGAP GEMPITA HUT RI

Pertandingan Futsal antar dusun di Lapangan Baruga Desa Tanah Harapan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Sabtu (12/8/17).

BATIK SULAWESI

Ragam Kerajinan Dari Sulawesi

PINISI DARI BULUKUMBA

BUTTA PANRITA LOPPI.

Senin, 04 September 2017

RAGAM TENTANG SULAWESI

RAGAM TENTANG SULAWESI

1. Rumah Adat

Rumah adat Sulawesi Selatan disebut Tongkonan. Tongkonan adalah rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau tedong bonga. Kerbau ini merupakan lambang kekayaan, disepan rumah tersusun tanduk tanduk kerbau,sebagai perlambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar besaran. Tongkonan terdiri dari 3 ruangan yaitu ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.

Rumah Adat Tongkongan
2. Pakaian Adat

Pakaian adat Selawesi Selatan yang dipakai prianya berupa tutup kepala, baju yang disebut baju bella dada, sarung yang disebut tope, keris tata ropprng (terbungkus dari emas seluruhnya) dan gelang nada yang disebut pottonaga.
Sedangkan wanitanya memakai ikat kepala, baju lengan pendek, Tope atau sarung dengan rantainya, ikat pinggang dengan sebilah keris terselip didepan perut. Perhiasan yang dipakai adalah anting anting panjang atau bangkara a’rowe, kalung tunggal atau geno sibatu dan gelang tangan. Pakaian ini berdasarkan adat Bugis Makasar.
3. Tari tarian Daerah Selawesi Selatan

a. Tari Kipas, yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas dalam suasana gemuaku sambil mengikuti alunan lagu.
b. Tari Basaro,merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerak gerakkan badannya sangat luwes.
c. Tari Bo’da, yang mendasarkan garapannya pada unsur gerak tari tradisional yang berkembang di Kabupaten Selayar. Dengan iringan musik Bo’da kesuluruhan gerakkannya menggambarkan luapan kegembiraan gadis gadis dimalam terang bulan pada saat menjelang musim panen.
Tari Kipas
4. Senjata Tradisional

Badik merupakan senjata tradisional yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan. Bentuknya kokoh dan cukup mengerikan. Senjata terkenal lainnya adalah peda (semacam perang), sabel, tombak, dan perisai.
Badik
5. Suku  : Bugis, Makkasar, Mandar, Toraja, dan lain lain.

6. Bahasa Daerah : Makkasar, Bugis, Toraja, Mandar, dan lain lain.

7. Lagu Daerah : Angin Mamiri, Pakarena, Marencong.

Tim Bulukumba Maju ke Babak Semifinal Piala Suratin

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA-Pihak Manajmen Tim Keseblasan Askab Bulukumba U-17 berharap kepada warga Bulukumba untuk mendoakan Tim Keseblasan Askab yang memperkuat Bulukumba maju ke babak semifinal pada Piala Suratin.
Mereka berhasil masuk ke semifinal Piala Suratin di Kota Makassar  setelah menumbangkan sejumlah Tim asal kabupaten lainnya.
Sebelum masuk di babak semifinal Tim Askab Bulukumba melakoni laga perempat final di Stadion Kaligowa, Kabupaten Gowa pekan lalu. Tim tersebut sukses menumbangkan Kabupapaten Luwu 1-0 dan Kabupaten Pangkep 2-2."Tim kebanggan Bulukumba saat ini lolos ke semifinal Piala Suaratin U-17 di Lapangan Karebosio pada 6 September mendatang, makanya kami minta doanya warga Bulukumba," kata Asisten Pelatih Askap Bulukumba, Ronal Regeng, kepada TribunBulukumba.com, Senin (4/9/2017).
Pada laga semifinal mendatang tim tuan rumah Kota Makassar menghadapi Kabupaten Gowa dan laga kedua Tim Askab Bulukumba menghadapi Luwu Utara.
Ronal berharap agar warga Bulukumba mampu mendoakan tim pelajar Bulukumba tersebut termasuk dukungan penuh dari Pemkab Bulukumba. Dia mengungkapkan bahwa mereka tidak mau terulang lagi perestasi buruk yang dilakoni Tim Pra Porda Bulukumba yang kandas di Makassar.
Salah satu faktornya karena panitia menunjuk wasit yang tidak profesional mempin jalannya pertandingan. Mereka berharap agar pihak panitia di Piala Suratin agar menggunakan wasit yang profesional, jelas Ronald Regeng. (*)
Sumber :TRIBUN-TIMUR.COM

Sabtu, 02 September 2017

'Dikepung' Banjir, Begini Kondisi Bulukumba Saat Ini

Hujan deras beberapa hari terakhir di Kabupaten Bulukumba membuat sejumlah daerah di Kecamatan Ujung Bulu dilanda banjir, Minggu (28/5/2017). Akibatnya jalan Trans Sulawesi di Bulukumba tergenang, sehingga sulit bagi pengendaraan melewati jalur tersebut. 
Dari foto-foto yang diterima dari berbagai sumber, sejumlah jalanan di ibukota Kabupaten Bulukumba itu menyerupai aliran sungai. Selain jalan Trans Sulawesi yang tergenang, sejumlah rumah warga juga menjadi korban. Diduga terjadinya banjir di Kecamatan Ujung Bulu akibat saluran drainase yang tidak sesuai. 
Akibat banjir tersebut, Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel), Syamsudin Alimsyah mengaku sedih melihat Bulukumba yang merupakan kampung halamannya mengalami banjir. 

KEUNIKAN TORAJA

 

Kalau berbicara Toraja mungkin tidak akan ada habisnya. Kabupaten yang berjarak 350 km dari Kota Makassar ini sudah menjadi buruan wisatawan dari berbagai negara karena keunikan budayanya. Daerah yang kini sudah dimekarkan menjadi 2 kabupaten yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang terus didorong dan didukung menteri Pariwisata untuk kembali menjadi destinasi wisata kedua di Indonesia setelah Bali. Pariwisata  Tana Toraja sempat mencapai masa kejayaannya sebelum terjadinya peristiwa  bom Bali, Toraja pada saat itu menjadi daerah terbanyak kedua yang dikunjungi wisatawan mancanegara setelah Bali.  Tak salah jika ada slogan yang berbunyi “ Jangan Mati Sebelum ke Toraja” karena ada banyak hal di Toraja yang mungkin tidak akan anda temukan di tempat lain Indonesia bahkan di dunia ini selain di Toraja. Berikut ini beberapa hal unik yang hanya ada di Toraja. 

1. UPACARA PEMAKAMAN "RAMBU SOLO" 


Melalui upacara Rambu Solo' inilah bisa anda saksikan bahwa masyarakat Toraja sangat menghormati leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman ini  terdiri dari beberapa susunan acara, dimana dalam setiap acara tersebut anda bisa menyaksikan nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Toraja.  Prosesi Acara Rambu Solo' di Toraja Upacara Rambu Solo yang Menghabiskan Biaya Sampai Miliaran Rupiah   

2. BERBAGAI MACAM KUBURAN 


Mungkin anda termasuk salah satu pembaca yang heran, kenapa beberapa obyek wisata di Toraja ini justru menyuguhkan tempat wisata yang terkesan sedikit menyeramkan, bukannya memamerkan keindahan alam. Namun, begitulah adanya dan nyatanya, kuburan unik di Toraja tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal. Kuburan di Toraja bermacam-macam ada kuburan gantung, kuburan batu, kuburan goa, dan kuburan pohon. Setiap kuburan cukup unik karena setiap  kuburan ini memiliki cerita masing-masing. Misalnya saja seperti bayi yang meninggal dan belum tumbuh gigi, maka akan dimakamkan di Pohon Tarra dengan maksud bayi tersebut dapat meminum getah pohon sebagai ganti ASI. baca selengkapnya di 5 Macam Kuburan Unik di Toraja. Kuburan Gantung Kuburan Pohon di Kambira, Sangalla' Kuburan Batu "Liang" di Lo'ko Mata 

3. ADU KERBAU "MA'PASILAGA TEDONG


" Ma' Pasilaga Tedong atau Tedong Silaga bukan lagi hal yang asing bagi sebagian orang yang pernah mengunjungi Toraja.  Ma' pasilaga tedong atau Adu Kerbau adalah sebuah tradisi di Toraja sejak dari nenek moyang yang tetap dilestarikan sebagai salah satu bagian dari rambu solo'. Tak ada salahnya jika tedong silaga bisa dikatakan sebagai salah satu daya tarik Toraja karena merupakan salah satu acara yang paling meriah dan menarik untuk disaksikan secara langsung. Selain menyajikan keseruannnya tedong silaga menyimpan keunikan keunikan tersendiri yaitu nama nama kerbau yang unik unik. Ma' pasilaga Tedong 

4. CARA MENYEMBELIH KERBAU 

"MA' TINGGORO TEDONG" Ini merupakan tradisi yang bisa disebut uji adrenalin karena beberapa orang tidak berani untuk menyaksikan acara ini secara langsung karena takut atau mungkin tidak tega melihat kerbau tersebut, akan tetapi bagi orang Toraja ini adalah tradisi dan sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Mungkin bisa dibilang kalau acara ma'tinggoro ini menjadi sebab Parang Toraja di kenal sampai diluar Toraja karena ketajamannya, cukup satu kali tebas untuk membunuh seekor kerbau. Ma' tinggoro Tedong 8. RUMAH ADAT  "TONGKONAN" Tongkonan adalah rumah tradisional masyarakat Toraja. Terbuat dari tumpukan kayu yang dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, putih dan kuning. Kata “tongkonan” berasal dari bahasa Toraja yang berarti tongkon ”duduk”.Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan rumah adat ini sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja. Oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Ada beberapa macam jenis rumah tongkonan sesuai fungsi dalam masyarakat. Rumah Tongkonan di Ke'te Kesu   

6. UPACARA PENGGANTIAN BAJU JENAZAH 


"MA’ NENE" Di  Toraja ada sebuah ritual atau kebiasaan dalam prosesi pemakaman cukup unik dan mungkin terasa menyeramkan. Mayat yang telah disemayamkan bertahun-tahun di sebuah tebing tinggi, kuburan batu, atau kuburan patani akan diupacarakan kembali dengan menganti semua pakaian dan mendandani layaknya orang yang hidup. Saat ini acara ma' nene yang bisa kita lihat ditoraja bukan lagi mayat berjalan seperti yang terjadi pada jaman dulu tetapi saat ini hanya sebatas menganti baju jenazah/mummi kemudian mengerakkan mayat tersebut layaknya orang berjalan . Prosesi Acara Ma' Nene'   

7. ADU KAKI


 "SISEMBA" Ini adalah satu atraksi budaya Toraja yang mungkin tidak ada di daerah lain. acara ini sangat menarik untuk disaksikan karena atraksi ini lebih mirip dengan tauran namun sisemba ini hanya menggunakan kekuatan kaki. Acara sisemba diadakan setelah panen sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Acara ini biasanya dilakukan dengan melibatkan puluhan sampai ratusan orang namun tetap dengan rasa kekeluargaan sehingga tidak terjadi rasa dendam diantara peserta. Atraksi Sisemba di Kande Api   

8. PEMANDANGAN ALAM 

Toraja tidak hanya terkenal karena budaya dan tradisinya tapi toraja juga terkenal dengan alamnya. Pernahkah  anda mendengar sebuah daerah bernama Batutumonga? Inilah salah satu pilihan wisata alam terbaik yang dimiliki Indonesia. Mengunjungi Tana Toraja di Sulawesi Selatan, Anda bisa langsung melaju hingga ke Batutumonga. Salah satu pilihan destinasi wisata alam yang sayang jika Anda lewatkan orang sering menyebutnya "Negeri Diatas Awan". Batutumonga adalah sebuah desa yang memiliki udara yang sejuk selain itu mata anda akan dimanjakan dengan pemandangan terasering sawah yang begitu indah dan akan lebih indah ketika bertepatan dengan menguningnya padi petani. Deretan tongkonan beserta lumbung yang berdiri kokoh akan menjadi pemandangan yang menghiasi perjalanan anda dan pada titik-titik tertentu anda akan melihat puluhan rumah tongkonan yang tersusun begitu indah . Eksotisme Pemandangan Rumah Tongkonan dan Tebing Batu Negeri di atas awan di Batutumonga 

9. KOPI TORAJA 

Tidak dapat di pungkiri kalau kopi toraja kini sudah terkenal di dunia internasional. Kopi yang memiliki rasa yang unik ini  berasal dari pegunungan Toraja sudah sangat terkenal di negara lain seperti Jepang yang kini menjadi pengimpor kopi terbesar dari Toraja. "Ingat Kopi.. Ingat Toraja.. lebih nikmat minum kopi Toraja di bumi Toraja" sebuah slogan yang kini digunakan pemerintah untuk mempromosikan kopi Toraja. menikmati segelas kopi Toraja ketika berkunjung ke Toraja menjadi pelengkap kunjungan anda. Kopi Toraja dan Kue Tori' 

10. TENUN TORAJA 

Kain Tenun Toraja merupakan salah satu warisan leluhur yang masih di jaga kelestariannya sampai saat ini. Kain tenun Toraja memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakat Toraja . Kain tenun memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, juga berfungsi sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan. Di masa lampau hanya orang-orang tertentu saja yang mampu memiliki kain-kain tersebut misalnya kaum bangsawan atau masyarakat ekonomi mampu. Berbagai Motif Tenun Toraja  


 ***** Demikianlah beberapa hal unik yang ada di Toraja dan masih banyak lagi keunikan-keunikan Toraja yang mungkin tidak akan anda temukan di tempat lain. Jangan pernah ragu untuk memasukkan Toraja kedalam agenda wisata anda karena Toraja akan menjadi sebuah momen yang tidak akan pernah anda lupakan. Anda tidak perlu ragu karena Toraja dikenal karena sikap toleransi dan keramahan orang-orangnya. "Jangan Mati Sebelum ke Toraja" sebuah ungkapan yang keluar dari mulut-mulut yang takjub dengan Toraja dan akan membuat anda bertanya-tanya ada apa dengan Toraja??? Negeri orang mati yang hidup??? Sumber foto: Google Picture Mari dukung pariwisata Toraja. Salam Portal Solata  

PASIR PUTIH TANJUNG BIRA

Pantai Tanjung Bira Bulukumba : Keindahan Pasir Putih Dan Birunya Air Laut

Sulawesi dikenal sebagai pulau yang kaya akan potensi alam dan juga budayanya. Karena dekat dengan negara seberang maka sulawesi juga tak ayal memiliki percampuran adat dan juga bahasa. Selain itu sulawesi merupakan pulau yang letaknya cukup jauh dari pusat ibukota dan dekat dengan pulau papua.
Namun sulawesi sudah jauh lebih modern dan juga maju. Pembangunan disana tak kalah pesat dengan yang ada di pulau Jawa. Walaupun belum merata, namun sulawesi dianggap jauh lebih modern dibandingkan pulau kalimantan dan papua.
Salah satunya adalah sulawesi selatan, disini ternyata ada tempat wisata tersembunyi yang bisa anda kunjungi jika anda mampir ke provinsi ini. Wisata ini dinamakan tanjung bira atau tanjung bire.
Keindahan pantai Tanjung Bira
Tanjung bira terletak di daerah Sulawesi Selatan. Lokasi khususnya adalah Kabupaten Bulukumba yang jaraknya sangat jauh, sekitar 200 km dari pusat ibukota Makassar. Sehingga tanjung bira bisa diaktakan terletak di ujung selatan daratan sulawesi selatan.
Tanjung bira memang bisa dikatakan senjata oleh masyarakat sekitar untuk menarik masyarakat luar dan wisatawan baik lokal maupun asing untuk datang ke sana. Tanjung bira tentu saja menawarkan hal seperti pantai putih, alam bawah laut dan juga pemandangan senja yang tidak ada duanya.
Selain itu juga anda yang mungkin menginginkan pemandangan langit yang tidak terhalang apapun dan terhampar luas, bisa juga menjadikan tanjung bira menjadi destinasi yang harus dimasukan kedalam daftar wisata anda.
Pantai Tanjung bira juga menawarkan matahari terbit dan terbenam yang langsung dilihat dan tenggelam menuju ke lautan lepas. Karena laut di tanjung bira merupakan laut lepas. Keindahan ini tidak akan didapatkan di tempat lain, terutama di bagian lain di Indonesia.
Ciri khas yang utama lainnya tanjung bira memiliki pasir pantai yang sangat halus, bahkan sangat kecil sehingga terasa seperti tepung. Banyak laut dan pantai yang tentu saja tidak memiliki ciri khas seperti ini. Sedangkan tanjung bira tentu saja memilikinya.
Selain itu laut di tanjung bira memiliki 3 lapisan warna yang terlihat indah di kejauhan. Pantainya pun bersih dan juga nyaman tidak seramai di Bali atau Lombok, sehingga bisa menjadi tempat yang benar-benar menenangkan.
Selain pantai tanjung bira anda bisa mengunjungi wisata lainnya seperti pulau kambing dan pulau liukang. Banyak yang menyukai kegiatan snorkeling dan juga diving dengan memilih daerah ini karena biota bawah lautnya yang sangat indah dibanding tempat lain.
Untuk menyewa perahu berkeliling pulau anda bisa mendapatkan harga 300 ribu per perahu yang bisa diisi beberapa orang. Selanjutnya anda bisa pergi berziara ke makam penyebar agama islam di sulawesi yaitu Dato Ri Tiro.
Tentu wisata ini bisa menambah kekayaan rohani dan wisata sehingga lebih berwarna. Wisata terakhir tentu saja wisata budaya dan juga sejarah. Seperti yang diketahui bahwa daerah sulawesi terkenal akan pengrajin kayu dan juga perahu phinisi. Disini anda bisa menemukan phinisi yang dibuat oleh para pengrajin. Bahkan kapal yang sudah ada sejak nenek moyang ini terkenal hingga ke mancanegara.
Akses dan transportasi
Untuk menuju ke pantai atau tanjung bira anda bisa menempuhnya dengan memulai dari Bulukumba yang berjarak sekitar 40 km atau 200 km dari Makassar. Jika anda berasal dari sulawesi maka tentu saja anda akan memulai dari Makassar.
Setelah itu anda bisa menggunakan transportasi umum travel dari Makassar ke Bulukumba dengan biaya 40.000 per orang. Karena letaknya yang lumayan jauh maka harganya pun setara. Jika anda sudah sampai di bulukumba, perjalanan anda bisa menggunakan mikrolet atau disebut pete-pete dan menuju ke tanjung bira. Biaya yang dikenakan hanya 15.000/orang saja.
Anda juga bisa memakai alternatif lain. Jika anda dari bandara maka menggunakan bis damri menuju ke lapangan karebosi. Setelah itu gunakan angkutan khas daerah atau pete-pete menuju ke terminal malengkeri. Setelah sampai anda bisa menggunakan bis atau travel dengan mobil pribadi. Jika bis dikenakan biaya 75.000/orang.
Sesuai jarak maka dari Bulukumba ke Tanjung bira hanya memakan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam. Untuk total yang ditempuh jika dari Makassar menuju ke Bira maksimal 5 jam dan paling cepat 4 jam.
Jangan khawatir karena banyaknya pemandangan disisi jalan maka anda tidak akan merasa bosan. Waktu yang disediakan hanya hingga sore untuk transportasi, maka anda bisa mengatur waktu semaksimal mungkin agar bisa sampai dan tidak kehabisan transportasi.
Biaya dan fasilitas
Untuk biaya tambahan anda akan dikenakan biaya atau harga tiket ke pantai tanjung bira. Tidak mahal hanya 10.000 per orang dan untuk wisatawan asing harus membayar 20.000 per orang, dan anda sudah bisa menikmati keindahan pantai tanjung bira.
Selain itu fasilitas juga bisa anda dapatkan di tanjung bira. Seperti persiapan atau persewaan perlengkapan, menyelam, kamar mandi dan juga kamar menginap. Untuk tempat yang murah anda bisa menyewa homestay. Sedangkan untuk harga yang agak mahal anda bisa menggunakan villa atau bahkan bungalow yang langsung menghadap ke laut.
Kuliner khas
Karena dekat pantai sudah tentu makanan utama tidak jauh dari ikan dan seafood. Terutama karena makassar juga memiliki beberapa makanan khas manado dan toraja yang mengutamakan cita rasa pedas dan asam serta menggunakan banyak sayur dan bumbu untuk masakannya.
Bahan bakunya rata-rata ikan dan harganya beragam. Untuk harga murah anda bisa menikmati sekedar konro dan juga coto makassar di warung pinggir jalan dengan rasa yang tidak kalah nikmat.

KILAS PRESTASI KOTA BANTAENG

Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng: Membangkitkan Daerah Transit


Rep: Andi Nur Aminah/Debby Sutrisno / Red: Didi Purwadi
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalanan sama tertutup aspal. Namun, beberapa detik setelah melintasi gerbang perbatasan terasa ada yang berubah. Jalanan yang membentang terlihat lebih lapang, mulus, dan bersih. Mata pun langsung disuguhi hamparan laut lepas dengan pantai yang  bersih.
 
Begitulah yang terasa saat kendaraan melintasi kawasan perbatasan memasuki Kabupaten Bantaeng. Dan ternyata, rasa yang sama juga dialami sejumlah orang yang mendatangi daerah yang berjarak 125 kilometer ke arah selatan Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, ini.
 
Dahulu, Bantaeng hanya dipandang sebelah mata. Orang-orang yang akan bergerak menuju enam kabupaten di sisi selatan Sulawesi Selatan ini hanya mampir sejenak atau bahkan melintas begitu saja. Sepertinya tak ada hal menarik untuk disinggahi. Namun, kini Bantaeng berubah menjadi destinasi, bukan lagi tempat transit.

Penyebabnya, kini Bantaeng memiliki sejumlah ikon yang membuatnya menonjol dibanding daerah-daerah lain di Sulsel. Contohnya, tak banyak yang menyangka jika berbagai tumbuhan seperti stroberi, apel, durian bisa tumbuh subur di pegunungan Bantaeng. Juga tak pernah terbayangkan jika di daerah seluas 395,93 km persegi ini bisa menjadi penghasil benih unggul yang pada akhirnya menaikkan tingkat ekonomi masyarakatnya terutama petani.
 
Daerah ini pun tumbuh dengan berbagai industri pengolahan. Di bidang industri pengolahan hasil pertanian, Bantaeng sukses merintis pengolahan hasil pangan sekaligus pengepakannya. Hasil-hasilnya pun kini sudah diekspor ke berbagai negara, khususnya Jepang dan Cina. Selain itu, industri pengalengan hasil laut pun berkembang di daerah ini.

Bangkitnya industri di daerah yang dijuluki Butta Toa ini cukup mengagumkan. Bantaeng bukan daerah tambang yang bisa dengan cepat mengundang investor. Bantaeng adalah daerah pertanian sehingga butuh waktu cukup lama untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Namun, hal itu tak menjadi masalah bagi Bupati Nurdin Abdullah. Di tangan satu-satunya bupati yang bergelar profesor di Indonesia ini, semuanya bisa diatur. Kecendekiawanannya menjadi sangat bermanfaat bagi seluruh lini yang disentuhnya. Ia berhasil mendatangkan investor asing, tercatat dari Jepang, Cina, dan Korea.

Bantaeng mulai membangun industri di sektor pertambangan, salah satunya pembangunan smelter untuk mengolah bijih nikel. Bahan baku diharapkan datang dari wilayah pertambangan di kawasan Indonesia timur. Karena itulah, Nurdin terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan hingga pelabuhan agar perekonomian masyarakat bisa lebih terpacu.

Dengan perubahan dan pembangunan yang terus bergerak itu, tak mengherankan jika banyak daerah yang berkaca pada daerah ini. Banteng menjadi “laboratorium” pilihan 104 kabupaten kota di Indonesia yang melakukan studi banding di daerah itu selama 2014.

Meski tak menutup peluang masuknya investor asing, di tangan Nurdin, pembangunan di Bantaeng senantiasa mengutamakan kearifan lokal. Guru Besar Universitas Hasanuddin ini belum berpikir untuk membangun mal di Bantaeng. "Biarkan perekonomian masyarakat dulu yang tumbuh, baru kita bangun yang lain," ujar alumni Universitas Kyushu, Jepang, ini.

Sebagai orang berlatar belakang pertanian, tekadnya bulat ingin meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, jika dulu petani jagung menanam jagung dan menjual jagung, sekarang petani jagung tak hanya menjual jagung, tapi juga benihnya. Penjualan benih itu mendongkrak penghasilan petani menjadi berlipat-lipat. Ia mencontohkan, jika sekilo jagung dijual dengan harga Rp 2.000, dengan menjual benih, penghasilan yang diperoleh bisa Rp 50 ribu per kilogram.
 
Saat ini, produksi benih yang dikembangkan masyarakat Bantaeng ada berbagai jenis. Jumlahnya mencapai lima ton per tahun. "Dan semuanya adalah benih unggulan yang sudah melalui uji coba dan penelitian terpadu," ujarnya.
 
Ketika pertama kali memenangi Pemilukada Bantaeng 2008 lalu, mantan CEO sejumlah perusaan di Jepang ini bergerak cepat. Ia blusukan hingga ke kampung-kampung menemui warga dan mendengarkan curhat mereka. Tak mengherankan bila mulai dari anak-anak sampai orang tua sangat dekat dan bersahabat dengan pemimpin daerahnya itu.
 
Ia senantiasa ingin mencari tahu akar masalah langsung ke sumbernya. Jika sudah tahu penyebabnya, dengan cepat ia mengambil tindakan dan menyelesaikannya. Bekerja dengan fokus, itulah kunci keberhasilannya. "Kalau yang satu sudah selesai, baru kita pikirkan yang lain," kata Ketua Persatuan Alumni Jepang di Sulsel ini.

Penanganan banjir di Bantaeng adalah salah satu masalah yang sukses dipecahkannya. Di masa putaran akhir kampanye sebelum ia terpilih sebagai bupati, Nurdin mendapati rumah jabatan bupati terendam banjir. Setelah terpilih, ia menargetkan, banjir yang menghantui warga Bantaeng setiap tahun harus ia selesaikan dalam waktu dua tahun.

Survei dan kajian yang melibatkan pakar dari berbagai kampus melahirkan solusi berupa pembangunan cek dam. Pembangunan cek dam itu dipantaunya langsung. Maka, ketika hujan turun, Nurdin pasti tak berada di rumah. Ia memilih turun ke jalan untuk memantau kondisi di lapangan tanpa peduli meski tengah malam sekalipun.
 
Kehadiran cek dam memang berhasil mengatasi banjir di wilayah itu sampai saat ini. Bahkan, cek dam tersebut sekaligus berfungsi menyuplai kebutuhan air untuk pertanian dan perkebunan warga yang sebelumnya hanya lahan tadah hujan.
 
Pria kelahiran Pare-Pare, 7 Februari 1963, ini selalu menunjukkan kesungguhannya jika menghadapi suatu masalah. Ia berharap, camat, dan lurah yang menjadi mitranya melayani masyarakat bisa mencontoh hal itu. "Saya selalu sampaikan, ini masalah keteladanan. Sebagai pemimpin, selalulah memberikan contoh terbaik," ujarnya.
 
Di bidang kesehatan, Nurdin memiliki andil cukup besar dengan idenya membuat Brigade Siaga Bencana (BSB). Pasukan siaga 24 jam ini mampu menurunkan angka kematian ibu menjadi nol di Bantaeng. Tim BSB adalah paket lengkap penanganan medis di Bantaeng. Warga yang sakit cukup menghubungi tim BSB dan dalam waktu kurang dari 20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput pasien di rumahnya.
 
Networking-nya yang terjaga baik, terutama dengan Jepang, membuat berbagai bantuan dengan mudah didapatnya. Ambulans dan mobil pemadam kebakaran adalah di antaranya. Delapan unit ambulans dan damkar, semuanya diperoleh dari Jepang. Sistem pelayanan di BSB, Nurdin akui, diadopsinya dari Jepang meski tidak seluruhnya. Di Jepang, yang mengelola adalah swasta, namun di Bantaeng, pengelolaannya dilakukan pemerintah daerah.
 
Yang penting baginya, sistem harus diciptakan dan tertata bagus. Sebab, jika sistem sudah bagus, siapa pun yang akan memimpin Bantaeng kelak tinggal meneruskannya. Hal itulah yang dirintisnya sejak awal hingga tahun kedua memimpin Bantaeng. "Setahun dua tahun boleh bergantung pada bupati, tapi tahun ketiga kita harus bergantung pada sistem yang kuat," katanya.

PERAHU PINISI DARI BULUKUMBA

Perahu Pinisi dari Bulukumba




Di salah satu kabupaten daerah sulawesi tepatnya Kabupaten Bulukumba, ada sebuah tempat membuat kapal pinisi, bahkan orang bulukumba biasa disebut Butta Panrita Loppi ( Butta = bumi, Panrita Loppi = Keahlian dalam merancang, merakit dan melayarkan pinisi). Disinilah Kapal Layar pinisi bermula, hal ini juga yang menjadi kebanggaan masyarakat Bulukumba yaitu Kapal pinisi. Tepatnya di Tanjung Bira keahlian membuat Kapal Pinisi ini. Yang terkenal keahlian desain dan melayarkan pinisi adalah orang Bira, keahlian mengukur dan merakit adalah orang Ara, keahlian finishing (penghalusan) adalah orang lemo-lemo. Para wisatawan diperbolehkan melihat pembuatan kapal pinisi, dan bisa membeli miniaturnya yang banyak dijual sebagai oleh-oleh khas tanjung Bira.



Kapal ini memiliki corak dan keunikan yang tidak akan ditemukam di belahan dunia manapun. Keunikan tersebut sekaligus menunjukkan keahlian para pembuat perahu Pinisi. Khususnya, dalam hal merangkai dinding kapal. Betapa tidak, rangkaian kapal bisa tersusun rapi meskipun harus dibuat dalam desain yang melengkung. Malah yanglebih mengherankan lagi karena dalam proses pembuatannya lebih dulu disusun papan atau dinding dibanding rangka atau tulang.



Uniknya, tidak hanya perahu ukuran kecil saja. Tetapi sampai perahu besar dikerjakan dengan cara yang sama. Bahkan salah seorang tokoh Pinisi di Bontobahari, Patta Lolo menyebut salah satu perahu Pinisi pengangkut barang terbesar yang dibuat 1973 berbobot maksimal 200 ton dikerjakan dengan teknik seperti itu. Padahal kapal ini cukup besar karena selain barang, kapal ini bisa memuat ABK hingga 30 orang.


Kapal Pinisi terkenal dengan ekspedisi internasional Pinisi Nusantara ke Vancouver Kanada 1986 dan Pinisi Ammana Gappa yang mencapai Madagaskar pada 1991 silam.


Keberadaan perahu Pinisi ini juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah Sawerigading yang berkuasa di Luwu sekira abad ke XIV. Salah seorang tokoh pembuat Pinisi, Abdullah menyebut, konon asal mula perahu Pinisi berasal dari cerita terbelahnya kapal Sawerigading sepulang dari Tiongkok untuk menikahi seorang putri bernama We Cudai.



Cerita terbelahnya kapal Sawerigading ini berasal dari sumpah Sawerigading yang berjanji tidak akan kembali lagi ke tanah Luwu setelah meninggalkan tanah kelahirannya untuk menemui We Cudai. Keputusan Sawerigading meninggalkan kampung halamannya lantaran dihalangi menikahi saudara kandungnya sendiri, Watenri Abeng.



Sawerigading diceritakan meninggalkan kampungnya karena bujukan Watenri Abeng sendiri. Sawerigading diminta menemui seorang gadis cantik bernama We Cudai yang berada di negeri Tiongkok yang disebutnya persis mirip dengan wajahnya.



Sawerigading mengabulkan permohonan Watenri Abeng ini dan memutuskan menemui We Cudai dengan menggunakan perahu Welengrenge. Perahu tersebut konon muncul setelah terjadi sesuatu peristiwa ajaib. Diceritakan bahwa saat itu perahu Sawerigading sudah lapuk dan tidak memungkinkan untuk perjalanannya.



Maka, ditebanglah pohon besar yang ada di Gunung Welengrenge suatu bukit di tanah Luwu. Namun, saat ditebang tiba-tiba kayu besar itu meluncur ke laut kemudian muncul perahu yang megah. Perahu ini kemudian digunakan untuk berlayar hingga berhasil menemui We Cundai. Sawerigading hidup bahagia bersama We Cudai mendapatkan keturunan yakni I Lagaligo.



Setelah Sawerigading sekian lama di China dia pun rindu kampung halamannya dan lupa dengan sumpahnya untuk tidak kembali lagi. Inilah yang menurut cerita menjadi petaka bagi Sawerigading yang membuat perahu Welengrenge ini terbelah saat mendekat tanah Luwu.



Dari peristiwa ini bagian kapal Sawerigading terbelah tiga dan terdampar di Bontobahari. Masing-masing bagian lunas pada haluan sampai buritan terdampar di dusun Lemo-lemo Tanah Beru. Papan dan seluruh bagian lambung kapal terdampar di Dusun Ara. Sedangkan tali temali serta layar terdampar di Bira.



Dari ketiga bagian ini menurut sejarah yang kemudian dirakit warga setempat. Itu sebabnya, pada tiga desa tersebut terkenal dengan keahliannya masing-masing. Orang Ara ahli dalam membuat bodi kapal, orang Lemo-lemo ahli dalam membuat dan dasar dan mempekerjakan, dan orang Bira ahli dalam berlayar.



Tulisanku yang pernah dimuat di Harian Umum Pikiran Rakyat, dan di blog Yati Nurhayati pada alamat berikut sumber : yati-arruhuljadid.blogspot.com

Kamis, 31 Agustus 2017

PESTA RAKYAT HUT RI 72

Pertandingan Futsal antar dusun di Lapangan Baruga Desa Tanah Harapan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Sabtu (12/8/17)Gegap gempita memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-72 sudah sangat terasa. Mulai dari bendera merah putih yang menghiasi tiap ruas jalan hingga sekolah dan kantor yang mengadakan berbagai macam acara perlombaan.

Pertandingan Futsal antar dusun di Lapangan Baruga Desa Tanah Harapan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Sabtu (12/8/17)

Seperti halnya Pemerintah Desa Tanah Harapan Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba turut memeriahkan perayaan HUT RI yang ke-72 dengan tema “Pesta Rakyat Merdeka”.
Pesta Rakyat Merdeka tersebut berdasarkan penyampaian Plt Kades Tanah Harapan, Alam H.Yunus telah dilaksanakan sejak tanggal 10 hingga tanggal 20 Agustus 2017 atau berakhir saat malam ramah tamah.” Berbagai macam kegiatan yang kita gelar diantaranya pertandingan Futsal antar dusun dimana pesertanya dari kalangan bapak-bapak dan remaja, sepak takraw, catur,lomba domino, perlombaan pelan motor namun menggunakan motor pengangkut gabah serta lomba bersepeda di atas air ” terang Alam yang juga merupakan Sekcam Rilau Ale ini.
Sebagaimana pantauan SuaraLidik.com, Sabtu (12/8/17) sore, di lapangan Baruga Desa Tanah Harapan sedang berlangsung pertandingan Futsal yang dimainkan oleh bapak-bapak pengurus Rt/Rw se dusun Tanah Harapan.
” Insya Allah untuk malam ramah tamah nanti akan di hadiri oleh Ketua DPRD A.Hamzah Pangki dan Wakil Ketua DPRD Andi Zulkarnain Pangki yang akan kita gelar pada tanggal 20 Agustus mendatang” ucapnya.
Sementara itu,Ketua Panitia Andi Fajar Setiawan menyampaikan bahwa pelaksanaan Pesta Rakyat Merdeka Desa Tanah Harapan mengunakan anggaran dari APBDes dari pos keolahragaan dengan besaran anggaran Rp 19.000.000 ( Sembilan Belas Juta Rupiah).
” Atas rapat bersama dan membentuk kepanitiaan dimana anggaran yang kita pergunakan di umumkan kepada seluruh warga masyarakat, bahwa anggaran yand dipakai menggunakan anggaran dari APBDesa Tanah Harapan sebesar Rp 19 Juta “ kata Fajar Setiawan.
Salah seorang warga desa Tanah Harapan Andi Edi mengatakan sangat mengapresiasi adanya Pesta Rakyat Merdeka di desanya , dimana diakuinya selama puluhan tahun belakangan, baru kali ini ada kegiatan untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI yang ke-72. ( Azhari/RED2)

Batik Sulawesi

Batik Sulawesi
Pulau Sulawesi adalah sebuah pulau di Negara Indonesia yang letaknya di antara Kepulauan Maluku di sebelah timur dan Pulau Kalimantan di sebelah barat. Pulau sulawesi ini memiliki aneka ragam keindahan. Baik keindahan dari segi alamnya, budayanya, kulinernya hingga aneka oleh oleh yang beragam yang bisa dijadikan buah tangan.

Ketika berkunjung ke Sulawesi, jangan lupa untuk membeli Oleh Oleh khas sulawesi . oleh oleh pulau sulawesi sangat banyak anekaragamnya diantaranya adalah Halua kenari, panada, kacang goyang. Itu beberapa oleh-oleh dari jenis makanan. Dan ada juga oleh oleh khas sulawesi yang berupa kerajinan yaitu Batik Manado.

Batik manado yang memiliki beragam corak motif pada batik menjadikan batik manado sangat menawan, baik dari kainnya maupun ketika kain yang di jadikan baju ataupun pakaian lainnya. Pastinya Ini merupakan oleh oleh khas sulawesi yang tentunya memiliki jangka waktu yang lama pemakaiannya.

Kemudian ada Makanan Khas Sulawesi yang bisa menggugah selera makan. Jadi sangat sayang sekali jika kamu berkunjung ke sulawesi tidak merasakan kelezatan makanan dari sulawesi. Ketika berkunjung ke sulawesi, jangan lupa untuk menikmati salah satu makanan khas sulawesi yang menjadi buruan para wisatawan ketika berkunjung ke sulawesi. Jangan sampai kamu menyesal, ke sulawesi hanya lewat saja tanpa tau rasa dari makanan-makanannya yang enak.

Salah satu makanan khas sulawesi adalah Jalangkote. alangkote adalah salah satu makanan khas sulawesi yang paling populer dan enak di daerah ini. Makanan khas yang satu ini bentuknya hampir sama dengan pastel.

Sumber : Singgahi

POLRES BULUKUMBA KERJASAMA BULOG,GELAR STABILISASI PANGAN DI PASAR SENTRAL

POLRES BULUKUMBA KERJASAMA BULOG,GELAR STABILISASI PANGAN DI PASAR SENTRAL BULUKUMBA

Rabu (30/08/2017) Kepolisian Resor Bulukumba kerja sama dengan Bulog bulukumba menggelar kegiatan Gerakan Stabilitas Pangan di Pasar Sentral Bulukumba dengan memasarkan Sembilan Bahan Pokok berupa, Beras, Minyak goreng, Gula pasir, Tepung Terigu, Bawang Merah dan Bawang Putih. Kegiatan ini di pimpin langsung Kasat Reskrim Iptu Deki Marizaldi,S.Ik dilapangan menerangkan bahwa “seperti biasanya sembako yang kami perdagangkan langsung diserbu pengunjung dipasar sentral, bagaimana tidak harga yang dipasarkan di bawah harga rata-rata”,Ungkapnya.
Selain melaksanakan gerakan Stabilitas harga pangan Personil Sat Reskrim Polres Bulukumba juga melaksanakan kegiatan pemantauan harga bahan pokok di kios yang ada dipasar Sentral Bulukumba dengan mendatangi langsung para pedagang bahan pokok yang ada di pasar sentral.

Adapun jenis bahan pokok yang di data yakni Cabe besar merah Rp.  35.000 / Kg (terjadi kenaikan” sblmnya hrga 25.000 / Kg, Cabe kriting merah Rp.  15.000 /Kg, Bawang merah Rp.  15.000 / Kg, Bawang putih Rp.  25.000 /Kg, Cabe kecil Rp.  15.000/ Kg, Sayur Kol Rp.  15.000 / biji, Wortel Rp.  10.000 / Kg, Merica Rp.  80.000 / Kg, Kentang Rp.  15.000 / Kg, Kacang tanah Rp. 18.000 / Liter, Beras Bromo Rp.  8.000 / Liter, Daging Sapi Rp. 95.000 / Kg, Daging Kuda Rp. 110.000 / Kg, Daging ayam potong Rp.  45.000 / ekor, Buah jeruk Rp. 15.000 / Kg, Buah Anggur Rp.  75.000 / Kg, Gula pasir Rp.  12.500 / Kg.

Kegiatan ini mendapatkan respon baik oleh masyarakat yang ada di pasar sentral bulukumba.

Penulis: ar/

WAPUB BULUKUMBA DAN PRAMUKA BANTU KORBAN KEBAKARAN DI CAILE

Wabub Bulukumba dan pramuka peduli Bantu Korban Kebakaran di Caile

 Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Keluarga besar Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Bulukumba yang dipimpin oleh Ketua Kwarcab Tomy Satria Yulianto menyambangi dan memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi Selasa kemarin di Perumahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba di Jalan Teratai, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Rabu (30/8).
Penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari gerakan anggota Pramuka Peduli Bulukumba yang setiap saat menggalang bantuan untuk para korban bencana termasuk bencana kebakaran. Sebelumnya pada saat kejadian tersebut, Tomy juga turun langsung melihat penangangan dan evakuasi korban oleh para petugas pemadam kebakaran.
Pemberian bantuan diserahkan oleh pengurus Kwarcab Bulukumba kepada dua kepala keluarga yang jadi korban yaitu Bapak Hakim dan Bapak Haris di tenda penampungan sementara yang telah bangun oleh Badan Penanggulangan Bencana. Bantuan tersebut berupa uang tunai yang dikumpul dari anggota pramuka, serta pakaian layak pakai untuk anggota dari kedua keluarga tersebut.
Kepada keluarga korban, Tomy memberikan semangat untuk tetap tegar menjalani kehidupan ini. Dirinya meminta untuk tidak syok, karena bagaimana pun hal itu sudah terjadi.
“Ini menjadi perhatian kita semua, di musim kemarau ini kita perlu waspada, saya menghimbau kepada warga untuk menjaga instalasi listriknya dengan baik, karena korsleting arus pendek ini selalu menjadi penyebab terjadinya kebakaran” ujar Tomy
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran itu disebabkan adanya korsleting listrik yang terjadi salah satu rumah milik Hakim. Karena rumah dinas banyak terbuat dari kayu dan padatnya beberapa alat perabotan rumah tangga. Sehingga, bisa dipastikan, hampir seluruh perabotan rumah tangganya hangus dilalap si jago merah. Pihak pemadam kebakaran (Damkar) berhasil menjinakkan amukan api dengan menerjunkan sedikitnya tujuh unit pemadam kebakaran. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun dipastikan kerugian di taksir mencapai puluhan juta.
Penulis:ar.
Sumber: redaksi splfmbulukumba

AM SUKRI SAPPEWALI MEMANTAU LANGSUNG (PKH)

Senin, (14/8) bupati bulukumba Am sukri sappewali di dampingi oleh wakil bupati Tomy satria yulianto beserta kadis sosial bulukumba HM Nur dan wakil ketua tim penggerak Pkk kab bulukumba  siti isniyah hadir di kantor camat ujungloe dalam rangka memantau langsung proses penyaluran bantuan dana kepada masyarakat dari program keluarga harapan (PKH) kementrian sosial Ri untuk wilayah kecamatan ujungloe

Tampak ratusan warga mengantri di aula Kantor Camat untuk mendapat dana bantuan ini yang diperuntukkan bagi biaya pendidikan anak-anak sekolah ini.

Koordinator  PKH kecamatan Ujungloe, Sartika, mengatakan bahwa jumlah penerima PKH di Kecamatan Ujungloe sebanyak 748 rumah tangga. Setiap rumah tangga menerima sebesar 500 ribu rupiah untuk setiap tahapnya, dimana dalam setahun warga menerima dalam 4 tahap, pada tahap ke-empat rumah tangga penerima hanya menerima sekitar 350 ribu lebih, sehingga total yang mereka dapat dalam bantuan PKH dalam setahun sebesar Rp.1.890.000. Saat ini warga menerima PKH dalam 3 tahap sekaligus” Lebih lanjut, Sartika mengemukakan jika mulai tahun 2017 ini, penyaluran bantuan PKH sudah melalui bank pemerintah, yakni Bank Mandiri, dimana sebelumnya penyaluran PKH tersebut melalui Kantor Pos, pada penyaluran saat ini, semuanya masih tunai oleh karena aplikasinya untuk non tunai belum berfungsi. Kedepannya mereka sudah bisa mencairkan di Kantor Bank Mandiri atau melalui ATM,” jelasnya.

Jumlah rumah tangga penerima bantuan PKH yang dimulai sejak tahun 2012 ini untuk wilayah Kabupaten Bulukumba sebanyak 6.469 rumah tangga. Saat ini penyaluran bantuan ini sudah 4 kecamatan yang tersalurkan diantaranya kecamatan bulukumpa, bontotiro, Gantarang, dan Ujungloe saat ini.

Penulis: ar/muhamaad amin